Bismillah.
Kita sering mendengar cerita tentang orang yang hijrah. Pakaian berubah, teman berubah, lingkungan berubah. Dan dari luar, semua terlihat sudah "beres". Seolah-olah hijrah adalah garis akhir. Seolah setelah itu, perjalanan selesai.
Padahal, siapa pun yang sudah melalui prosesnya tahu: hijrah justru adalah garis awal.
Hijrah bukan berarti kita tiba. Hijrah berarti kita baru saja mulai melangkah.
---
💡 Awalnya Menggebu, Lalu Tumbang?
Banyak dari kita memulai hijrah dengan semangat yang besar — rajin ngaji, semangat shalat malam, semangat meninggalkan hal-hal lama yang dulu kita suka. Tapi lama-lama semangat itu memudar. Entah karena lingkungan, kesibukan, atau rasa bosan yang pelan-pelan merayap masuk.
Dan di saat itulah, ujian sebenarnya dimulai.
Hijrah itu gampang dimulai, tapi sulit dijaga.
---
🌧️ Ketika Futur Datang
Mungkin kamu pernah merasa ini:
Ibadah jadi terasa berat lagi
Hati mulai kering
Rasa semangat itu mulai pudar
Bahkan merasa "malu" karena kok bisa futur padahal sudah hijrah?
Tenang. Kamu nggak sendirian.
Bahkan para sahabat Nabi pun pernah mengalami futur. Dan Nabi ï·º pernah bersabda:
"Setiap amalan itu ada masa semangatnya. Dan setiap semangat itu ada masa futur-nya. Barang siapa yang futur-nya masih di atas sunnahku, maka ia mendapat petunjuk. Namun barang siapa yang futur-nya tidak di atas sunnahku, maka ia telah binasa."
(HR. Ahmad)
---
🧠Kita Ini Sedang Menempuh Jalan Panjang
Hijrah bukan tiket surga instan. Tapi ia adalah keputusan untuk berpindah — dari gelap menuju terang, dari salah menuju benar, dari jauh menjadi mendekat.
Tapi jalan itu panjang. Terlalu panjang untuk diselesaikan hanya dalam sebulan atau setahun. Bahkan kadang butuh seumur hidup.
Yang penting bukan seberapa cepat kita melangkah, tapi apakah kita tetap di jalan itu atau tidak.
---
✍️ Pesan untuk Diri Sendiri (dan Kamu)
Jika kamu hari ini sedang merasa lelah menjaga diri, merasa jauh dari semangat awal hijrahmu…
Ingat: kita ini bukan malaikat. Kita manusia. Dan manusia itu sifatnya naik turun.
Hijrah bukan soal terlihat baik. Tapi soal terus memperbaiki diri, meskipun jatuh berkali-kali.
Yang penting, kita nggak nyerah.
---
Semoga Allah jaga hati-hati kita. Semoga Dia kuatkan langkah-langkah kita.
Dan semoga kita meninggal dunia dalam keadaan masih berada di jalan ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullah.
— Jurnal Syahid
Komentar
Posting Komentar
Budayakan komentar yang baik :)